Hepatitis C yang merupakan penyakit
yang disebabkan oleh infeksi virus pada hati, kerap kali dialami oleh ibu
hamil. Gejalanya yang hampir mirip dengan gejala kehamilan, menjadi penyebab
ibu hamil tak menyadari kalau mereka tengah mengidap penyakit hepatitis C ini. Bahaya
hepatitis C bagi ibu hamil tak sekadar menyerang tubuhnya saja, namun juga janin dalam
kandungannya.

Bisakah Hepatitis C pada Ibu Hamil
Diwariskan ke Janinnya?
Bagi ibu hamil yang baru saja
mengetahui bahwa dirinya mengidap hepatitis C, pasti sangat takut akan risiko
janinnya tertular penyakit yang sama. Penyakit hepatitis C sendiri diketahui
memang bisa menular pada janin yang tengah dikandung. Namun, kemungkinannya
lumayan kecil. Hanya 1 dari 20 ibu hamil yang memiliki risiko tinggi menularkan
virus hepatitis C pada janin yang dikandungnya.
Tapi perlu diingat, risiko ini bisa
semakin meningkat, jika jumlah virus hepatitis C dalam tubuh lumayan banyak.
Risiko janin tertular penyakit hepatitis C ini pun juga akan mengalami
peningkatan, jika sekiranya sang ibu juga menderita penyakit HIV. Adanya
antibodi khusus dalam darah yang dimiliki oleh janin, merupakan salah satu
bentuk perlindungan dirinya atas penyakit ini.
Efek Buruk dari Penyakit Hepatitis C
pada Janin dalam Kandungan
Walaupun tak tertular, namun
penyakit hepatitis C yang diidap oleh ibu hamil, tetap memberikan efek buruk
pada janin dalam kandungan. Pertama, ibu hamil yang menderita penyakit
hepatitis C, berisiko melahirkan janin dalam keadaan prematur. Seperti yang
Anda ketahui, kelahiran prematur dengan organ yang belum sempurna, bisa
menyebabkan gangguan pada perkembangan bayi nantinya.
Kedua, penyakit hepatitis C dapat
menyebabkan bayi terlahir dengan berat badan rendah. Bayi yang lahir dengan
berat badan di bawah normal, berisiko mengalami gangguan kesehatan, bahkan
setelah dewasa kelak. Bayi bisa saja
mengalami apnea, anemia, dan juga gangguan pernapasan. Saat dewasa nanti, ia
juga berisiko mengidap penyakit berat seperti kelainan jantung, ginjal, dan
diabetes.
Treatment untuk Ibu Hamil yang Menderita Hepatitis C
Bahaya hepatitis C bagi ibu hamil dan janinnya memang mustahil untuk
dihindari sepenuhnya. Namun, dengan menjalankan pola hidup sehat agar kondisi
hati tak makin memburuk, setidaknya bisa mengurangi risiko buruk tersebut. Treatment untuk ibu hamil berupa
obat-obatan khusus baru bisa diberikan setelah melahirkan. Sedangkan uji
hepatitis C pada bayi bisa dilakukan saat usianya 1 tahun.
Penyakit hepatitis C merupakan penyakit yang tak
bisa dianggap remeh begitu saja, khususnya bagi ibu hamil. Bahaya hepatitis C bagi ibu hamil tak hanya membuat fungsi hatinya
berkurang, namun juga mempengaruhi tumbuh kembang janin yang dikandungnya.
Sebaiknya, para ibu hamil memeriksakan diri di awal kehamilan, untuk mengetahui
apakah ia mengidap hepatitis C atau tidak.